1. Tidak larut dalam air pada suhu kamar, larut dalam sebagian besar pelarut organik dan hidrokarbon, dan memiliki kompatibilitas yang baik dengan sebagian besar resin industri. Dimetil ftalat mudah terbakar. Jika terjadi kebakaran, gunakan air, bahan pemadam busa, karbon dioksida, bahan pemadam bubuk untuk memadamkan api.
2. Sifat kimia: Stabil terhadap udara dan panas, serta tidak terurai bila dipanaskan selama 50 jam mendekati titik didih. Ketika uap dimetil ftalat dilewatkan melalui tungku pemanas 450°C dengan laju 0,4 g/menit, hanya sedikit penguraian yang terjadi. Produknya adalah 4,6% air, 28,2% ftalat anhidrida, dan 51% zat netral. Sisanya adalah formaldehida. Pada kondisi yang sama, 36% pada 608°C, 97% pada 805°C, dan 100% pada 1000°C mengalami pirolisis.
3. Ketika dimetil ftalat dihidrolisis dalam larutan metanol kalium kaustik pada 30°C, 22,4% dalam 1 jam, 35,9% dalam 4 jam, dan 43,8% dalam 8 jam terhidrolisis.
4. Dimetil ftalat bereaksi dengan metilmagnesium bromida dalam benzena, dan bila dipanaskan pada suhu kamar atau dalam penangas air, terbentuk 1,2-bis(α-hidroksiisopropil)benzena. Bereaksi dengan fenil magnesium bromida untuk menghasilkan 10,10-diphenylanthrone.