2-phenylethylamine hydrochloride CAS 156-28-5
2-phenylethylamine hydrochloride memiliki berbagai kegunaan, termasuk:
1. Penelitian: Karena perannya sebagai neurotransmitter dan efeknya pada sistem saraf pusat, itu sering digunakan dalam penelitian biokimia dan farmakologis.
2. Suplemen Diet: Terkadang termasuk dalam suplemen makanan karena potensi efek peningkatan suasana hati dan stimulan.
3. Sintesis: Ini dapat digunakan sebagai perantara dalam sintesis berbagai obat dan senyawa organik.
4. Penyedap dan wewangian: Dalam beberapa kasus, ini dapat digunakan dalam industri makanan dan kosmetik untuk sifat aromatiknya.
5. Penggunaan terapi potensial: Saat ini sedang dipelajari untuk penggunaan potensial dalam mengobati kondisi seperti depresi dan gangguan hyperactivity deficity attention (ADHD).
Dikemas dalam drum kertas 25 kg, kantong kertas 25 kg (tas PE di dalam), atau berdasarkan persyaratan pelanggan.

Untuk menyimpan dengan benar 2-phenylethylamine hydrochloride, ikuti pedoman ini:
1. Suhu: Simpan di tempat yang sejuk dan kering, lebih disukai pada suhu kamar (15-25 ° C atau 59-77 ° F). Hindari paparan suhu ekstrem.
2. Container: Simpan senyawa dalam wadah asli atau transfer ke wadah buram udara untuk melindungi dari cahaya dan kelembaban.
3. Kelembaban: Pastikan kelembaban di area penyimpanan rendah karena kelembaban dapat mempengaruhi stabilitas senyawa.
4. Label: Label dengan jelas wadah dengan nama kimia, konsentrasi, dan tanggal yang diterima.
5. Tindakan Pencegahan Keselamatan: Simpan jauh dari zat yang tidak kompatibel dan pastikan di luar jangkauan personel yang tidak sah.
2-phenylethylamine hidroklorida dapat memiliki efek pada tubuh manusia, dan keamanannya tergantung pada dosis dan cara paparan. Berikut adalah beberapa poin utama tentang potensi bahaya:
1. Toksisitas: Dosis tinggi 2-fenylethylamine dapat beracun dan dapat menyebabkan efek samping seperti peningkatan denyut jantung, tekanan darah tinggi, dan kecemasan.
2. Reaksi Alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau sensitivitas terhadap senyawa ini.
3. Status Pengaturan: Penting untuk dicatat bahwa sementara beberapa suplemen makanan mengandung 2-fenylethylamine, keamanan dan efektivitasnya tidak selalu ditetapkan sepenuhnya dan mungkin tidak disetujui untuk digunakan di semua wilayah.
4. Penanganan tindakan pencegahan: Seperti halnya bahan kimia, 2-phenylethylamine hydrochloride harus ditangani dengan hati-hati, menggunakan peralatan pelindung pribadi yang sesuai (APD) dan panduan keselamatan berikut.
5. Konsultasi: Jika Anda mempertimbangkan untuk menggunakannya untuk tujuan apa pun, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli toksikologi untuk bimbingan.


Saat mengangkut 2-phenylethylamine hidroklorida, penting untuk mengambil beberapa tindakan pencegahan untuk memastikan kepatuhan keselamatan dan peraturan. Berikut adalah beberapa pertimbangan utama untuk dipertimbangkan:
1. Kepatuhan Pengaturan: Pastikan Anda mematuhi semua peraturan lokal, nasional dan internasional mengenai pengangkutan bahan kimia. Ini mungkin termasuk mendapatkan izin yang diperlukan dan mematuhi pedoman pengiriman tertentu.
2. Kemasan: Gunakan bahan kemasan yang sesuai yang kompatibel dengan bahan kimia. Wadah harus kokoh, tahan bocor, dan diberi label dengan jelas. Pertimbangkan untuk menggunakan penahanan sekunder untuk mencegah kebocoran selama pengiriman.
3. Label: Dengan jelas memberi label kemasan dengan nama kimia, simbol bahaya, dan informasi keselamatan yang relevan. Ini termasuk instruksi penanganan dan informasi kontak darurat.
4. Dokumentasi: Persiapkan dan sertakan semua dokumentasi pengiriman yang diperlukan seperti lembar data keselamatan (SDS), deklarasi pengiriman, dan segala formulir peraturan yang diperlukan.
5. Kontrol Suhu: Jika senyawa peka suhu, pastikan metode transportasi mempertahankan kondisi suhu yang tepat.
6. Penanganan Tekanan: Melatih personel yang terlibat dalam proses transportasi untuk menguasai teknik penanganan yang benar dan prosedur darurat jika terjadi kebocoran atau paparan.
7. Metode transportasi: Pilih metode transportasi yang andal yang dapat menangani bahan berbahaya jika berlaku. Pastikan operator memiliki pengalaman mengangkut bahan kimia.
8. Tanggapan darurat: Kembangkan rencana tanggap darurat untuk kecelakaan selama transportasi, termasuk kontrol kebocoran dan langkah -langkah pertolongan pertama.